...

Apa yang kamu lakukan sesudah lulus kuliah?

Sudah setahun lebih semenjak dinyatakan lulus dari universitas yang baru saja melakukan transisi pada tahun 2014. Lulus menjadi sarjana merupakan hal yang paling diidam”kan oleh seorang mahasiswa. Banyak yang mengatakan ingin cepat-cepat lulus agar bisa hidup tanpa disokong keuangan dari orang tua, entah ingin menjadi enterpreneur, pegawai kantoran, atau pengajar sekalipun. Ada yang sudah memiliki rencana setelah lulus ingin itu ingin ini, pengen liburan ke sana dulu, pengen belajar ini dulu, baru mencari pekerjaan atau membuat pekerjaan – hidup bebas dulu sementara.

Lulus yaa.. Hmmm…

Lulus merupakan kata sakral yang kerap kali ditanyakan oleh orang tua, kerabat, saudara maupun pacar. Angkatan berapa sekarang? Sudah lulus? Kapan mau lulus? Sudah molor lho tahunnya? Emank ngga mau lulus? . Jikalau sudah lulus, berbagai pertanyaan mainstream pun lanjut. Mau kerja dimana? Sudah ngelamar kemana aja? Gimana kerjanya? Mau bikin usaha sendiri, yakin? . Nah pertanyaan mainstream itu akan terus berlanjut sesuai dengan tingkatannya.

Dulu, setelah lulus masih bingung plan yang akan diambil setelah itu. Dan tidak hanya satu orang dua orang, kebanyakan orang yang saya tanyakan jawabannya belum tahu. Melamar pekerjaan pun sekedar melamar, masih belum punya tujuan pasti. Yang jelas setelah lulus, keinginan untuk hidup mandiri semakin besar. Rencana mau jalan-jalan kesana kemari pun ditunda. Sudah tidak ada uang saku seperti zaman kuliah. Meskipun orang tua menawarkan untuk tetap memberikan sokongan dana, tetap bersikukuh untuk menolak.

Gimana setelah lulus?

Alhamdulillah sekarang hampir setahun telah menikmati indahnya berkarya. Not big, but I learn a lot from it. Setiap hari bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Menikmati hiruk pikuk di pagi hari ketika orang berbondong – bondong memenuhi jalan untuk pergi ke kantor, pergi ke pasar, maupun mengantar anaknya sekolah. Hanya tersenyum aku melihat keindahan fenomena dunia ini. #tsaahh.. Hahaha.. Ya, semenjak kuliah, pribadi lebih sering dan senang memperhatikan lingkungan sekitar, bagaimana mereka beradaptasi, perhatian terhadap sesuatu hingga detail. Entah mengapa itu berlanjut hingga sekarang ini. Kepekaan yang dipunya ini membuatku semakin berhati hati dalam bertindak, bersikap, maupun bertutur kata. Tidak ingin perilaku ini melukai hati seseorang. Hanya kata maaf yang terucap ketika mengingat kesalahan-kesalahan yang pernah dialami. Jika waktu dapat berputar ingin sekali memperbaikinya. Entah mengapa hati dan pikiran ini semakin terbuka ketika sudah lulus dari kampus biru (dulu).

Ngapain kalau sudah lulus?

Ketika masih duduk di bangku kuliah, ketika mereka dalam titik jenuh pasti terbesit pemikiran “Pengen cepet cepet kerja we, punya duit sendiri enak kali ya.” Lalu jika dibalik ketika sudah kerja sesekali terbesit pemikiran “Ingin rasanya dalam situasi kuliah seperti dulu”. Hahaha. Namanya manusia pasti tidak akan pernah menemukan rasanya puas. Setelah lulus kuliah, sebagian besar hidup digunakan untuk berkarya, menyambung hidup dan menggapai cita-cita.

Dengan berkarya mereka dapat menghasilkan sesuatu, dan dari situ mendapatkan feedback berupa upah maupun apresiasi yang lain. Namun, pernahkah terbesit bahwa apakah yang kita lakukan bermanfaat untuk orang lain, atau hanya untuk menggendutkan perusahaan itu sendiri. Setiap orang pasti punya tujuan masing masing dalam berkarya dan itu pasti unik. Itulah keindahan ciptaan Allah SWT.

Balik lagi dengan berkarya. Pribadi lebih senang melakukan sesuatu yang dapat bermanfaat untuk orang lain, daripada hanya untuk mengejar pundi pundi uang, karena mengumpulkan pundi pundi uang tidak akan ada habisnya, dan tidak akan pernah puas. #maaf. Siapa yang tidak mau dengan uang? Pribadi pasti mau. Hahaha. Tapi apakah uang itu akan dibawa hingga akhir hayat? Who knows. Ada 3 amalan yang tidak akan putus, amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh dan sholehah. Yuk, mari coba merenung dengan era yang sudah mementingkan material ini diatas segala-galanya.

Quote seorang yang sangat disayang dan masih tertanam jelas dalam isi kepala hingga sekarang adalah “Jangan pernah capek jadi orang baik”. Simpel tapi emank berat untuk melakukannya. Tapi apa salahnya mencobanya dari hal hal yang kecil dahulu. Hidup ini keras bro! Lu bisa ditikung dari dari mana saja! Terus mau balik menikung dari belakang? Apakah ada manfaatnya? Balik lagi ke pribadi masing masing orang. Dan janganlah terlalu berpikir pendek.

Marilah berkarya untuk kemaslahatan umat, tidak hanya untuk memenuhi permintaan perut dan kesenangan individu. Kita hidup tidak hanya sekedar untuk itu kan mas e, mbak e? Let’s think again!

Akhir kata dari masbobs, jikalau ada yang menyinggung dan melukai hati, pribadi mohon maaf. Karena sejatinya manusia itu unik dan memiliki pemikiran sendiri sendiri. Don’t be tired to be a good person! (Masbobs)

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ardhyan Zulfikar Malik
Ardhyan Zulfikar Malik
8 years ago

Berkualitas mas artikelnya.. “lebih senang melakukan sesuatu yang dapat bermanfaat untuk orang lain, daripada hanya untuk mengejar pundi pundi uang, karena mengumpulkan pundi pundi uang tidak akan ada habisnya, dan tidak akan pernah puas.” kalimat yang terbesit di hati.. haha

boby rahmawan
8 years ago

hahaha.. kudu semangat yo lee. urip iku cuman nunut kringetan tok. hahaha.

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.